Tapaktuan, haba RAKYAT
Bahrul (70), seorang warga Gampong Jambo Manyang, Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan tempati rumah tidak layak huni.
Pasalnya, rumah panggung berdinding papan beratap daun rumbia dan nyaris ambruk tersebut kondisinya sangat memprihatinkan.
Selain dinding kayu sudah mulai lapuk dimakan rayap. Juga atap dari daun rumbia itu dalam kondisi bocor – bocor. Akibatnya setiap turun hujan, ruang tidur pria yang sudah lanjut usia itu ikut basah.
Bahkan, bangunan rumah tersebut mulai goyang, jika tidak ditangani segera dikawatirkan sewaktu – waktu akan ambruk. Rumah itu terletak di Lorong Suaq Bugeh, Gampong Jambo Manyang. Selama ini rumah ditempati Bahrul seorang diri.
“Rumah ini saya tempati sendiri dan istri sudah lama meninggal,” ucap Bahrul kepada Media haba RAKYAT ketika ditemui di kediamannya, Sabtu (28/4/2018).
Ia mengatakan, saat berumah tangga semasa bersama dengan istri (Mariam), tidak dikaruniai anak. “Saya tidak mampu untuk memperbaiki rumah ini,” tuturnya tiba – tiba.
Bahrul juga mengutarakan, sebelumnya ia sudah pernah meminta bantuan kepada pemerintah agar rumahnya diperbaiki. Namun, sampai sekarang belum pernah disahuti.
“Pernah bapak minta dulu, tetapi begitulah, hingga kini rumah bapak tidak juga diperhatikan,” katanya.
Ketika menjawab pertanyan, terkait bantuan lain seperti Beras Sejahtera (Rastra) apa juga tidak pernah diterima. Ia menyebutkan, untuk bantuan Rastra ada diterima. “Rastra ada bapak terima,” sebutnya.
Keuchik Gampong Jambo Manyang, Mukhlis SH ketika dihubungi secara terpisah menyatakan, rumah warganya dimaksud tidak masuk kategori penerima rumah bantuan.
“Karena di rumah itu hanya bapak Bahrul sendiri yang tinggal. Dan juga selama ini beliau belum pernah mengajukan permohonan untuk mendapat bantuan rumah,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggota DPRK Aceh Selatan, Mizar, asal Daerah Demilihan (Dapil) IV Kluet Raya mengutarakan, kendati warga Lorong Suaq Bugeh itu tidak termasuk kategori penerima rumah bantuan, setidaknya Dinas Sosial Aceh Selatan memperhatikan kondisi rumah tersebut.
“Sebab program bedah rumah tidak layak huni setiap tahun ada programnya di Dinas Sosial,” jelasnya.
Menurutnya, jika diberi rumah duafa untuk Bahrul memang tidak tepat, karena beliau hanya sendiri menempati rumah itu. Tetapi kondisi rumah tersebut sudah sangat layak dibantu oleh Dinas Sosial.
“Untuk itu kita harapkan Dinas Sosial Aceh Selatan secepatnya atau dalam tahun ini juga menangani rumah teKersebut agar bapak Bahrul hidup nyaman di rumahnya,” pungkas Mizar dari Fraksi Partai Aceh itu. (Ran/hR)