Kemenag Aceh Salurkan Bantuan Rehab Rumah Tak Layak Huni di Aceh Utara

Penyuluh Agama Islam Non-PNS, Muhammad Isa (pakai kain sarung) berfose bersama rombongan Kanwil Kemenag Aceh dan Kankemenag Aceh Utara di kediamannya Gampong Lhok Seuntang, Kecamatan Lhoksukon Aceh Utara. Kamis, (20/2/photo/hR/Ist)

Aceh Utara, haba RAKYAT |

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh melalui Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf (Penaiszawa), menyerahkan bantuan rehab rumah dhu’afa, yaitu kepada Penyuluh Agama Islam Non-PNS KUA Kecamatan Lhoksukon, Muhammad Isa, di kediamannya Gampong Lhok Seuntang, Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara, Kamis (20/2).

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Aceh, H. Nashrullah, S.Ag bersama Kepala Subbagian Umum dan Humas, Safrizal, S.Pd didampingi Kasubbag Tata Usaha (TU) Kankemenag Kabupaten Aceh Utara, Drs. H. Jamaluddin, M.Pd, Kasi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, H. Asnawi, S.Ag, M.Sos dan Kepala KUA Kecamatan Lhoksukon, Saifuddin Fuady, S.Ag, MA.

“Bantuan untuk rehab rumah dari dana zakat sebesar Rp. 30 juta, kita salurkan dalam dua tahap dan dapat dimanfaatkan tepat sasaran sebagaimana yang diharapkan”, ujar H. Nashrullah.

Dikatakan, bukan tanpa alasan rumah di Kabupaten Aceh Utara menerima bantuan rehab rumah dari Kemenag Aceh. Pemilihan lokasi ini telah melalui survei yang dilakukan tim Kemenag Aceh beberapa waktu yang lalu, ucapnya.

“Terima kasih atas kepedulian pihak Kanwil Kemenag Aceh dalam menyisihkan sebagian zakatnya untuk disalurkan bagi Penyuluh Agama Islam Non-PNS di Kabupaten Aceh Utara dan semoga bentuk kepedulian seperti ini dapar terus berlanjut di masa mendatang”, ujar Kasi Bimas Islam Kankemenag Aceh Utara, H. Asnawi.

Menjelaskan, Muhammad Isa memang layak untuk mendapatkan bantuan rehab rumah, karena rumah yang ditempatinya tersebut dapat dikategorikan tidak layak huni. Dindingnya sudah dimakan rayap, atapnya bocor dan hampir roboh.

Sementara itu, Kepala KUA Kecamatan Lhoksukon, Shaifuddin Fuady saat dikonfirmasi haba RAKYAT menuturkan, Muhammad Isa menjadi Penyuluh Agama Islam Non-PNS sejak tahun 2014. Beliau sangat aktif dan bermasyarakat, memiliki balai pengajian yang juga ada bantuan masyarakat sekitar. Para santri yang ada di tempat pengajiannya, ikut berpartisipasi pada kegiatan anak berzikir di Masjid Agung Baiturrahim Aceh Utara, Lhoksukon.

“Muhammad Isa hidup bersama seorang istri dan 5 anaknya, dua anaknya meniti ilmu pada Dayah Waled Sirajuddin Matangkuli dan dua orang di Sekolah Dasar serta seorang buah hatinya lagi masih kecil, belum sekolah”. Terang Shaifuddin Fuady. (Yoes/hR).

Don`t copy text!