Sijago Merah Mengamuk, Ruko Terbakar, Ibu dan Dua Anaknya Meninggal

Photo: Satu unit rumah tokodi lintas jalan nasional Dusun Cureh Barat Desa Geulanggang Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen, Terbakar, Senin, malam (21/9/photo/Umar A Pandrah)

    Bireuen, haba RAKYAT |


Akibat insiden kebakaran yang melahap satu unit rumah toko (ruko) di lintas jalan nasional Dusun Cureh Barat Desa Geulanggang Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen, Senin 21 september 2020 malam, Seorang ibu beserta dua anaknya menjadi korban peristiwa tragis itu.

Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, api berkobar membakar toko bengkel sepeda motor “Muda Jaya” milik Jafar (35) sehingga merenggut nyawa istri dan kedua anaknya. Korban yang meninggal dunia yakni Intan Ibrahim (35 tahun), Syifa Humaira (10 tahun) serta Nasuha (9 tahun). Keluarga itu selama ini menetap di lantai dua ruko tersebut.

Kronologis kejadian itu bermula sekitar pukul 22.35 WIB, api terlihat menjalar di depan bengkel tersebut, seketika saja menjalar dan melahap berbagai benda di luar toko Muda Jaya, serta menyebabkan ledakan dan melebar ke dalam bangunan ruko itu. Kemudian, menyambar seisi gedung berkonstruksi beton tersebut.

Sejumlah saksi mata menuturkan, ketika peristiwa itu terjadi Jafar sedang berada di luar, sementara istri, putri dan putranya ada di dalam ruko. Warga mencoba memadamkan api, namun karena api begitu cepat membesar, upaya ini tidak berhasil dan meminta bantuan tim Damkar, untuk menaklukkan amukan si jago merah.

Petugas yang mengerahkan tiga armada pemadam kebakaran, dengan sigap bisa mengendalikan kondisi. Namun, betapa kagetnya mereka saat mengetahui tiga korban terperangkap di lantai dua. Tanpa menunggu lama setelah pendinginan, tim Damkar menerobos masuk mencari korban.

“Kami menemukan tiga korban di kamar mandi, dengan kondisi sudah meninggal dunia,” ungkap Kepala BPBD, Teguh Mandiri Putra S.STP seraya mengaku, ketiga korban dievakuasi ke RSU dr Fauziah Bireuen.

Pantauan media ini, insiden kebakaran ini menjadi totonan ribuan warga serta pelintas di ruas jalan nasional. Bahkan, akibat ramainya masyarakat tumpah ruah menyaksikan musibah itu, sempat menimbulkan kemacetan selama beberapa saat, baik dari arah timur dan barat jalan Medan – Banda Aceh. (Umar A Pandrah).