Wabup Fauzi Yusuf Tinjau Potensi Perikanan di Ulee Rubek Barat

Photo: Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf didampingi Geuchik Ulee Rubek Herizal Saputra, SE ketika meninjau hasil tangkapan nelayan di Gampong Ulee Rubek Barat Kecamatan Seunuddon. (photo/Ist)

Aceh Utara, haba RAKYAT |

Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf secara khusus meninjau potensi perikanan berupa hasil tangkapan nelayan di Gampong Ulee Rubek Barat Kecamatan Seunuddon. Wakil bupati didampingi Geusyik Ulee Rubek Barat Herizal Saputra, SE, dan sejumlah nelayan setempat turut melihat langsung kondisi bangunan Tempat Pendaratan Ikan (TPI), proses pelelangan ikan, dan aktivitas nelayan di sana, Selasa, 8 September 2020.

Geusyik Herizal Saputra antara lain melaporkan, potensi perikanan laut di Gampong Ulee Rubek Barat sangat menjanjikan dan prospek untuk meningkatkan pendapatan nelayan. Salah satunya adalah tangkapan ikan cuale (ikan layur) yang mencapai 15 ton per hari.
Di sini sedikitnya terdapat 200 orang nelayan yang beraktivitas setiap hari, makanya sektor perikanan laut merupakan penopang ekonomi atau mata pencaharian utama masyarakat di sini,” ungkap Heri.

Tangkapan ikan cuale yang mencapai 15 ton per hari telah memberi dampak cukup signifikan dalam mendongkrak pendapatan nelayan. Apalagi ikan-ikan ini langsung dibeli oleh pedagang besar dari Medan untuk diekspor. “Menurut informasi yang kami dapat, ikan cuale ini diekspor ke Korea dan China,” kata Heri seraya menjelaskan.

Untuk mendukung aktivitas menangkap ikan para nelayan saat ini masih terkendala sejumlah prasarana. Di antaranya kekurangan kotak fiber tempat menyimpan ikan. Karena cuale merupakan ikan untuk tujuan ekspor, maka proses pasca tangkap harus benar-benar dijaga. Terutama tempat penyimpanan harus menggunakan fiber yang bagus, sehingga kualitasnya tetap bagus dan terjaga. Saat ini, lanjut Geusyik Heri, para nelayan sangat mengharapkan adanya bantuan pengadaan fiber.

Nelayan membutuhkan tambahan fiber, fiber yang dimiliki oleh nelayan untuk penyimpanan ikan sebagian besar sudah tidak layak untuk dipakai dan minim jumlahnya,” ungkap Heri.

Wakil Bupati Aceh Utara Fauzi Yusuf menyahuti dengan baik harapan para nelayan Ulee Rubek Barat. Menurut Fauzi, pemerintah akan memberikan perhatian khusus untuk nelayan karena Ulee Rubek Barat merupakan salah satu lokasi penghasil ikan cuale yang cukup potensial mencapai 15 ton per hari, dan telah diekspor ke luar negeri.”Walaupun sekarang ekspor masih melalui Medan, tapi ini potensi yang sangat perlu kita perhatikan. Ke depan, harapan kita pemerintah bisa langsung ekspor via daerah langsung ke luar negeri supaya ini menjadi salah satu PAD kita dan menjadi pendongkrak pendapatan nelayan di sini,” kata Fauzi.

Dirinya juga berharap agar pemerintah bisa memantau atau menjaga kestabilan harga produk perikanan hasil tangkapan nelayan. “Selama ini harga ikan kerap dimainkan oleh pihak ketiga sehingga sering merugikam nelayan,” ungkapnya.

Ikan layur (trichiurus lepturus) merupakan ikan perairan laut yang mudah dikenal dari bentuknya yang panjang dan ramping. Masyarakat Aceh menyebutnya ikan cuale. Ada juga yang menyebut ikan tali pinggang.
Ukuran tubuhnya dapat mencapai panjang 2 m, dengan berat maksimum tercatat 5 kg. Kegemarannya pada siang hari berkeliaran di perairan dangkal dekat pantai yang kaya plankton krustacea. Pada waktu malam ikan ini mendekat ke dasar perairan.
Ikan layur mudah dijumpai di tempat penjualan ikan di Indonesia.

Selain diolah sebagai ikan asin, layur juga menjadi umpan pancing. Orang Jepang menyebutnya tachiuo dan memakannya mentah (sebagai sashimi) atau dibakar. Orang Korea menyebutnya galchi dan mengolahnya dengan digoreng atau dibakar. Ikan ini disukai karena dagingnya yang kenyal, tidak terlalu amis, tidak berminyak, serta mudah dilepas tulangnya. Ikan layur umumnya ditangkap menggunakan alat tangkap ikan berupa gillnet dan pancing rawai. Kedua alat tangkap ini terbukti efektif untuk menangkap ikan layur, Kebiasaan ikan layur berkeliaran pada siang hari dan banyak terdapat dі perairan dangkal dekat pantai. Di saat itulah banyak nelayan beraktivitas untuk menangkap ikan ini. (hR/Rais Azhary)