Klaster Covid -19 PLTA Peusangan 1 dan 2 Berakhir, PT. PP Berikan Bantuan APD

Eko Septianto Projek Manajer PT. PP Engineering Persero Tbk. (Foto/hR/Ist).

Aceh Tengah, haba RAKYAT |

Mata rantai penyebaran virus Covid -19 menyebar melalui klaster proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan 1 dan 2 di kawasan Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah, kasus itu akhirnya terputus dan masyarakat sekitar dapat kembali merasa lega.

Sempat diintruksikan tutup sementara oleh pemerintah daerah setempat, pengerjaan pembangunan proyek pembangkit listrik berkapasitas 88 Mw yang ditargetkan rampung pada tahun 2022 ini, akhirnya secara resmi dapat kembali dilanjutkan. Setelah berakhirnya status masa karantina tenaga kerja PLTA selama 2 pekan, dimulai awal Oktober 2020 lalu.

Hal ini diungkapkan lewat publikasi resmi dilaksanakan dalam komplek PT. PP Engineering Persero Tbk, sebagai salah satu perusahaan terikat kontrak kerja dari 4 perusahaan lainya, selaku pelaksana pengerjaan proyek raksasa milik negara di bawah naungan PT. PLN, Senin 26 Oktober 2020.

Dihadiri perwakilan Pemerintah Daerah Aceh Tengah diantaranya Kalak Dinas BPBD Ishak, Kadis Tenaga Kerja Kaursyah.SE, Jubir Satgas Covid 19 dr Yunasri,SKM dan unsur Forkopicam, serta elemen kemasyarakatan melalui Kepala desa Kampung Silih Nara Induk Ibrahim, Projek Manajer PT. PP, Eko Septianto berikan bantuan APD untuk kebutuhan medis, kepada pemerintah kabupaten usai acara seremonial berlangsung.

Dalam sambutanya saat itu, Eko mengaku dirinya juga termasuk sebagai salah seorang terpapar virus Covid. Meski diakuinya sudah 2 bulan tidak lakukan perjalanan atau kembali ke kampung halaman, Eko menyebut kejadian ini sebagai pengalaman, sehingga ke depan tingkat kewaspadaan dan mobilitas pekerja lebih terjaga.

Selanjutnya manajemen PT. PP, melalui dirinya berjanji akan lebih tingkatkan menjaga protokoler kesehatan, serta peningkatan koordinasi dengan Tim Satgas Covid Aceh Tengah dalam lakukan pengawasan.

Lain itu saat ini pihak perusahaan menerapkan sistem karantina mandiri di lngkungan perusahaan, sehingga saat pegawai PP kembali dari usai menjenguk keluarga di kampung halaman, langsung ditempatkan isolasi di mess karantina.

“Di gedung itu selama 7 hari pertama diisolasi, kemudian selanjutnya akan di Rapid menuju ke 14 hari berikutnya. Apabila setelah 14 hari reaktif, maka akan di Swab.” Papar Eko menjelaskan.

Ditambahkan Eko, terkait penyebaran Covid di wilayah proyek PLTA, PT. PP telah berinisiatif melakukan uji Swab kepada sedikitnya 132 orang tenaga kerja di perusahaan ini. Sementara untuk keperdulian kesehatan terhadap pekerja, PT. PP memiliki 2 asuransi peruntukan BPJS, meliputi kesehatan dan kecelakaan yang selalu di update.

Jubir Satgas Covid -19 Aceh Tengah dr. Yunasri dalam kesempatan tersebut, secara umum mengatakan grafik penyebaran Covid melanda kawasan Kecamatan Silih Nara, di dominasi oleh 35 orang penderita positif yang bekerja di PT. PP dan Hyundai serta 2 orang masyarakat setempat. Saat ini dijelaskan Yunasri, semua pasien positif telah sembuh.

dr. Yunasri juga menambahkan selain pemantauan lebih intensiv dilakukan Satgas Covid di kecamatan, untuk penekanan peyebaran pemerintah setempat juga terus lakukan 7 langkah strategi penanganan Covid, sesuai intruksi Kementerian Tenaga Kerja.

Penyediaan sarana cek poin bagi pekerja proyek ini juga akan terus dilakukan sesuai pendataan, melalui Satgas di kecamatan yang secara rutin mendapat laporan data tenaga kerja di perusahaan. Kepada media dr Yunasri menerangkan grafik tertinggi penyebaran Covid -19 di kabupaten Aceh Tengah, terjadi awal Oktober 2020.

Jelang akhir bulan Oktober peningkatan terjadi hingga mencapai rating 74 kasus positif dari berbagai wilayah di Aceh Tengah, sejak terdata alami peningkatan penyebaran virus ini pada bulan Juli lalu, klaster PLTA menurutnya perlu diwaspadai.

Namun Yunasri tak menampik koordinasi baik terjalin bersama PT. PP, pun demikian saat konferensi berlangsung hanya perusahaan tersebut yang melaksanakanya bersama Tim Satgas Covid dan unsur Forkopicam, sementara untuk 3 perusahaan lainya termasuk Hyundai tidak hadir dalam acara tersebut.

Yunasri mengakui terkait pandemi virus Covid -19 dan klaster di PLTA, sesuai mekanisme pihaknya di Satgas telah menjalin komunikasi dengan semua yang terlibat dalam pengerjaan proyek tenaga listrik milik negara ini, termasuk Humas PT. PLN. (R)