Semak-Semak Dan Sampah Depan Pendopo Kota Sigli Resahkan Warga

Foto : Semak-Semak di depan Pendopo Bupati Pidie, juga dipenuhi sampah yang menjadi sarang biawak. Foto di ambil Jum’at (13/11/2020) pagi.(hR/Asnawi Ali)

Sigli – haba RAKYAT |

Semak-semak di tanggul depan pendopo Bupati, masih kawasan pantai pelangi sigli, sepertinya luput perhatian Pemkab, sehingga tidak indah dipandang, juga terkesan kumuh.

Amatan Media haba RAKYAT, pemandangan seperti ini membuat pengunjung yang saban sore nongkrong sambil menikmati jajanan di sepanjang tanggul merasa tidak nyaman, apalagi banyak nyamuk berasal dari tumbuhan liar.

Selain nyamuk, biawak juga bersarang diantara tumbuhan liar, karena banyak sampah sisa makanan yang dibuang ketempat tersebut, yang menjadi santapan biawak.

Seharusnya lokasi ini, sebagai lokasi wisata ditata dengan baik,tidak bersemak yang menghalangi pemandangan, bersih dan rapi. Kita bersama keluarga, juga pengunjung lain lebih santai dan nyaman”, kata Rosmawar  warga Kota Sigli.

Sementara terkait persoalan sampah ditaman pinggir kali, Kota Sigli. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ini mendapat sorotan warga dan pedagang sekitar seperti disampaikan Yudi, warga Gampong Pante Teungoh, Kota Sigli, kepada Media haba RAKYAT, Jum’at pagi (13/11/2020).

Saya dan warga sekitar merasa terganggu dengan sampah di taman tepi kali, Kota Sigli karena menimbulkan bau serta kerumunan lalat, saya dan warga sekitar berharap perhatian serius Pemkab Pidie, karena polusi dari sampah juga sumber berbagai penyakit, apalagi dimasa pandemi Covid-19 seperti sekarang”, ketus Yudi, yang rumahnya berada diseberang sungai, berjarak sekitar 50 meter dari lokasi TPS.

Senada disampaikan oleh tukang pangkas yang berada didepan TPS taman tepi kali, Sofyan, sangat terganggu dengan keberadaan tempat sampah tersebut, banyak pelanggannya yang mengeluh karena bau menyengat, bahkan ada yang tidak lagi singgah ditempatnya, akui Sofyan.

Dikatakannya, dia bersama rekan-rekan sudah tidak sanggup menahan, nafas terasa sesak, juga dirasakan pelanggan yang memakai jasa pangkas mereka.

Kata Sofyan, “masih mending kita hadapi Covid -19, yang penting kita patuhi Prokes, tetapi bau sampah yang menyengat sampai tembus masker, dan kita hirup siang malam tidaklah mengenakkan”, keluh Sofyan.

Apalagi disaat hujan, lalat dari sampah berkerumunun, hinggap dalam tempat usahanya, sungguh tidak nyaman”, ucap Sofyan yang diamini oleh H. Jafar dan Surya, rekannya.

Kami tukang pangkas dan pedagang sekitar TPS berencana melayangkan surat protes kepada pemkab Pidie, jadi tolonglah diberitakan permasalahan yang kami hadapi, karena sangat mengganggu kami dalam mencari rejeki“, Pinta Sofyan. (AA/hR)