Aduh.!! Maling Bobol Pangkalan Gas LPG Rheum Timu Bireuen

Bireuen – haba RAKYAT |

Sebanyak 122 tabung Gas (masih berisi) pangkalan LPG 3 Kg “Ananda Rizki” milik Firdaus Salatina (50 tahun) warga Gampong Rheum Timu, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, Kamis 24 Februari 2022 sekitar pukul 03.50 WIB, dini hari dibobol maling.

Keuchik Firdaus Salatina kepada wartawan mengatakan, jumlah tabung Gas 3 kg yang berhasil dibawa kabur maling sebanyak 71 unit masih terisi, sedangkan sisanya sebanyak 51 unit dalam keadaan kosong, akibat kejadian tersebut, sang pemilik mengalami kerugian mencapai 25 juta lebih.

Firdaus yang merupakan Keuchik Gampong tersebut mengatahui pangkalan LPG miliknya dibobol maling pada pagi hari, karena pintunya terbuka.

“Ketika saya datang ke Pangkalan LPG itu, terlihat pintu depan kios sudah terbuka. Menurutnya maling beraksi dengan merusak gembok besi, setelah dilihat ternyata 122 tabung gas  telah raib,” ujar Keuchik Firdaus.

Dijelaskan, dirinya tidak menyangka dan sangat terkejut maling beraksi di desa yang dipimpinnya. Karena sebelumnya belum ada warga yang melapor kehilangan barang. “Kemungkinan besar seluruh tabung gas ini dibawa kabur dengan menggunakan mobil, dan pencurinya diperkirakan lebih dari satu orang,” sebutnya.

Dalam kejadian itu, Firdaus Salatina telah melaporkan kepada pihak yang berwajib, ia berharap pelakunya cepat ditangkap agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi.

“Pokok kita sudah melaporkan kepada pihak kepolisian untuk segera mengungkap komplotan pencurian ini, Kalau kejadian ini terus terjadi semua pemilik pangkalan, masyarakat merasa cemas, ditambah lagi dengan keadaan ekonomi yang semakin terpuruk”, ujarnya.

Keusyik Firdaus menghimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati, karena maling sudah mulai beraksi di Desa-desa, jika ada orang yang mencurigakan agar segera melapor kepada perangkat Desa.

“Jika ada pihak-pihak yang mencurigakan masuk desa kita untuk segera melaporkan, ini demi kenyamanan warga dan mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan,” sebut Firdaus Salatina mengakhirinya. (Umar A Pandrah)