Tim Haji Uma Pulangkan TKI Penderita Sakit Dari Malaysia ke Aceh

Abu Saba (paling kiri), Muhammad Basyir (tengah) dan Haikal (paling kanan) sebelum keberangkatan ke Tanah Air melalui KLIA 2 Airport, Kuala Lumpur Malaysia, (15/02/2021). Foto kanan: Kondisi kesehatan Muhammad Basyir 2 bulan lalu.

Aceh Timur – haba RAKYAT |

Setelah tiga minggu silam, Tim Haji Sudirman alias Haji Uma anggota DPD-RI asal Aceh. Abu Saba dan Haikal membantu pemulangan 3 orang TKI asal Aceh yang menderita sakit di Malaysia.

Haji Uma bersama timnya di Malaysia kembali membawa pulang TKI penderita sakit asal Aceh Timur. Selasa (16/02/2021).

TKI tersebut bernama Muhammad Basyir (36) warga Gampong Pucok Alue Dua Kecamatan Simpang Ulim Aceh Timur selama ini Basyirr bekerja di Malaysia, ia menderita penyakit Tuberculosis (TBC) sejak 6 bulan lalu, kondisinya sangat memprihatinkan, tubuh nya kurus kering disertai batuk mengeluarkan dahak dan darah, namun Basyir tetap harus bertahan di rumahnya tanpa pengobatan intensif, karena terkendala biaya rumah sakit yang cukup tinggi.

Setiap hari Basyir mengeluh sakit, hingga membuat postingan facebook tentang kondisi dirinya dan memohon bantuan masyarakat Aceh di Malaysia untuk biaya pengobatan, postingan Basyir ini sempat viral hingga menggugah hati persatuan masyarakat Aceh di Chow Kit membantu dana untuk pengobatan Basyir sebesar 700 ringgit Malaysia atau setara Rp. 2.450.000,-  namun penyakit Basyir tak kunjung sembuh dan makin hari semakin bertambah parah.

Akhirnya, keluarga Basyir di Aceh menghubungi Muhammad Daud staf ahli Haji Uma dan meminta bantuan untuk membantu pemulangan Basyir ke Aceh Timur serta melanjutkan pengobatan di Aceh

Setelah mempelajari kondisi keluarga Basyir di Aceh, Muhammad Daud menghubungi Abu Saba selaku koordinator tim Haji Uma di Malaysia untuk membantu pengurusan pemulangan Basyir ke Aceh

“Setelah berkomunikasi dengan adik Basyir di Malaysia, kita langsung mendatangi kediaman Basyir dan memastikan serta melihat langsung kondisi Basyir yang sedang menderita sakit” kata Abu Saba.

Abu Saba menjelaskan, dirinya harus bekerja ekstra dalam proses pemulangan Basyir ke tanah air, sebab kondisi negeri jiran Malaysia yang sedang dilanda COVID-19 dan pemberlakuan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) menjadi kendala dalam pengurusan dokumen pemulangan TKI ke tanah air.

Selain itu, kondisi kesehatan Basyir yang tidak dapat berjalan sendiri juga menjadi kendala dalam pemulangan ke tanah air, apalagi nantinya setiba di Indonesia, Basyir akan di karantina dan membutuhkan pendamping untuk mengurus dirinya, sementara saat ini mencari pendamping yang bersedia kembali ke tanah air tidaklah mudah, karena setiap orang yang kembali ke tanah air akan sangat sulit untuk masuk kembali ke Malaysia.

Berkat bantuan KBRI Kuala Lumpur dan masyarakat Aceh di Malaysia, Abu Saba dan Haikal berhasil memulangkan Basyir ke Tanah Air melalui Kuala Namu Airport Medan Sumatera Utara pada Senin (15/02).

Setiba di Kuala Namu Airport, Basyir  harus menjalani karantina Tim Gugus Tugas Covid-19 Sumatera Utara selama 5-7 hari sampai hasil akhir SWAB dinyatakan negatif Covid-19, kewajiban karantina tersebut juga berlaku  terhadap setiap kedatangan dari luar negeri ke Indonesia

Sementara, Haji Uma mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar Indonesia di Kuala Lumpur dan Juga kepada Persatuan Masyarakat Aceh di Malaysia terutama dikawasan Chow Kit, Haji Uma berharap Basyir dapat memperoleh pengobatan yang lebih baik di Indonesia serta mengajak masyarakat Aceh untuk mendoakan kesembuhan Basyir dari penyakit yang dideritanya. (Raz)