Langsa – haba RAKYAT |

Wakil Walikota Langsa Dr. H. Marzuki Hamid MM melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pelaksanaan program DAK integrasi bidang air minum, sanitasi dan perumahan Tahun 2021. Kegiatan ini di pusatkan di kawasan relokasi Gampong Timbang Langsa, kecamatan Langsa Baro, Kamis (08/4/21).

Marzuki Hamid mengatakan kota Langsa tahun ini mendapatkan amanah dan tanggung jawab yang besar dari pemerintah pusat. Terpilih sebagai pilot projects kegiatan DAK integrasi bidang perumahan, air minum dan sanitasi bersama dengan 11 kabupaten kota se-Indonesia.

“Yang telah menyelesaikan tahapan penjaringan dengan konsep permukiman kembali untuk menata kawasan kumuh pada sekitar Krueng Langsa dengan memindahkan masyarakat pada kawasan yang telah disediakan oleh pemerintah kota Langsa. Dengan luas 13 hektar dengan menata kawasan Timbang Langsa ini sebagai pemukiman baru dengan memberikan tanah ukuran 10×15 meter persegi dan rumah tipe 36 yang layak dengan konsep Gampong herbal pada dusun emplasemen Gampong Timbang Langsa,” urainya.

Ia menjelaskan adapun kegiatan DAK integrasi kota Langsa pada tahun 2021 ini sebesar 34,87 milyar. “Untuk pembangunan 250 unit rumah dengan pagu anggaran 12,5 Milyar dengan program rumah swadaya, pembangunan jalan lingkungan dengan drainase lingkungan dengan pagu 19,9 milyar,” kata Marzuki Hamid.

Kemudian pembangunan jaringan air minum dengan pengembangan jaringan untuk 425 sambungan rumah. Dan pembangunan spald-t (sistem pengolahan air limbah domestik terpadu) dengan pagu anggaran 950 juta dengan cara swakelola dengan kelompok swadaya masyarakat.

“Kita patut bersyukur kepada Allah SWT atas kesempatan ini, maka momen DAK integrasi ini harus kita maksimalkan untuk menyelesaikan problematika kota Langsa, untuk maksud tersebut maka saya ingatkan kepada para pelaksana kegiatan, para anggota kelompok swadaya masyarakat Gampong Timbang Langsa untuk membangun kawasan ini dengan spirit sense of belonging,” ujarnya.

Kepala Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah (PFID) kementerian PUPR, Riono Suprapto SE, ST, MT, dalam kesempatan itu mengatakan sesuai RPJMN 2020 – 2024 mengamanatkan kepada pemerintah untuk mendorong penyediaan infrastruktur dasar berupa hunian layak yang ditopang dengan sistem penyediaan air minum dan sanitasi.

Masyarakat harus mendapatkan akses terhadap rumah layak huni dan permukiman yang sehat, dengan karakteristik minimal luas bangunan rumah yaitu 7,2 m2 per orang dan struktur yang kokoh, dilengkapi dengan sarana jaringan air dan sanitasi, serta memiliki jarak antar bangunan rumah yang cukup dan teratur

Oleh karena itu, peran pemerintah daerah sangat penting untuk mewujudkan kawasan permukiman tanpa kumuh. “Melalui program DAK Integrasi, pemerintah berkomitmen membantu pemerintah daerah Kota Langsa untuk menangani kawasan kumuh di wilayahnya serta meningkatkan kualitas dan fungsi perumahan dan permukiman,” terangnya.

Dikatakannya lagi, dari 11 kabupaten/kota yang lokasi pilot project (proyek percontohan) DAK Integrasi Bidang Air Minum, Sanitasi, dan Perumahan Tahun Anggaran 2021.

“Kota Langsa merupakan salah satu Kota yang terpilih menjadi lokasi pilot project (proyek percontohan). Ini tidak lepas dari kerja keras seluruh jajaran pemerintah daerah yang dipimpin oleh Bapak Walikota serta jajarannya,” tutup Kepala Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah (PFID) kementerian PUPR.

Hadir dalam kegiatan tersebut Pj. Kepala Dinas PUPR kota Langsa, Muharram,ST, M.Si,
Kadinsos, Armia, SP, Kadinkes dr. Herman, Ketua MPU Tgk. Salahuddin ,serta tamu undangan lainnya. (Sayid Muhammad)